Gubernur DIY: Kongres Umat Islam Indonesia ke-VI Harus Mencerminkan Dua Peran Keulamaan
?
Kongres Umat Islam tidak hanya mencakup ibadah, tapi juga kemaslahatan di dunia, menyangkut hubungan sosial yang berkorelasi dengan urusan politik. Saya berharap kongres dapat memberikan kemaslahatan bagi umat dan bangsa Indonesia. Jangan sampai membuat bingung umat Islam, laksana biji-biji tasbih yang lepas dari tali perangkainya.
Demikian disampaikan Gubernur DIY, Hamengku Buwono X, saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-VI siang tadi (09/02) di Pagelaran Kraton Yogyakarta. Dalam pandangan Gubernur, kongres ini paling tidak harus mencerminkan dua peran keulamaan yaitu tanggung jawab kepemimpinan dan penunjuk jalan. ?Dengan dua peran tersebut kongres ini harus membawa aspirasi umat tanpa membedakan massa. Ulama harus berani menegakkan amar makruf nahi munkar kepada Pemerintah dan umat Islam, berupa dakwah dan nasihat politik berbasis keagamaan atas suatu perkara terutama saat terjadi ketidakpastian seperti sekarang ini. Sehingga kebijakan, fatwa dan sikapnya selalu mengacu pada kemaslahatan umat atas dasar ukhuwah Islamiah,? terang Gubernur.
Mewakili Presiden RI untuk membuka acara kongres, Wakil Presiden RI, Dr. HM Jusuf Kalla melihat umat Islam Indonesia punya keinginan untuk bahagia dunia dan akherat. Namun, kesalahan umat secara umum yaitu banyak berdoa tanpa disertai usaha. ?Jangan hanya keinginan, doa terus menerus tanpa usaha tidak akan sampai. Apabila ada 100 orang miskin di Indonesia, saya kira statistiknya 90% umat Islam. Jika ada 100 orang kaya, biasanya hanya 10-15 orang yang Islam. Kerja keras kita belum maksimum,? ungkap Jusuf Kalla.
Karena itu, menurut Jusuf Kalla metode dakwah bil-lisan (pendekatan lisan) harus diperbaiki menjadi bil-hal (pendekatan perbuatan), yaitu dakwah melalui perbuatan nyata seperti menyantuni fakir miskin atau menciptakan lapangan pekerjaan. ?Kenapa kalau zikir seluruh lapangan penuh, tapi kalau ada penjelasan tentang pertanian atau perdagangan tidak banyak yang hadir? Padahal fiddunya hasanah harus seimbang. Coba tunjukkan dimana mencapai dunia dan akherat tanpa dunia yang baik?? tanya Jusuf Kalla.
Sementara itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin, dalam laporannya menyampaikan KUII merupakan kegiatan yang setelah reformasi menjadi agenda rutin lima tahunan. Setelah KUII ke-IV dan ke-V diselenggarakan di Jakarta, penyelenggaraan KUII ke-VI diselenggarakan di Yogyakarta. Yogyakarta dipilih karena memiliki nilai historis dan juga pernah menjadi tuan rumah KUII pada tahun 1945. Tema KUII ke-VI yaitu ?Penguatan Peran Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya Umat Islam untuk Indonesia yang Berkeadilan dan Berperadaban? diangkat untuk melakukan evaluasi kritis ke dalam dan ke luar. Ke dalam yaitu menyangkut keberadaan, keadaan dan peran umat Islam itu sendiri. Sedangkan ke luar yaitu mengenai kehidupan kebangsaan dan kenegaraan kita di Indonesia.
?Umat Islam yang berjumlah sekitar 207 juta orang dari sekitar 240 juta penduduk harus memiliki tanggung jawab untuk masa depan Indonesia. Lewat kongres ini kita harapkan bisa disepakati sebuah dokumen historis baru yang intinya menegaskan komitmen bahwa NKRI adalah buah dari perjuangan dan jihad umat Islam Indonesia,? kata Din Syamsudin.
Acara kongres yang berlangsung dari tanggal 8-11 Februari 2015 ini diikuti kurang lebih 700 peserta yang berasal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat dan provinsi, ormas Islam, tokoh masyarakat, pondok pesantren, perguruan tinggi baik Islam maupun umum, 42 kraton di seluruh Indonesia, serta para pelaku ekonomi Islam. (hdi)
Sultan Jamu Duta Besar Indonesia Yang Bertugas Di Luar NegeriBertempat di Kraton Kilen, Kraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X sabtu malam (7/02) menerima kunjungan Ambassador Goes To Jogja With Love yang dipimpin Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia merarngkap Republik Belarus Djauhari Oratmangun.
Menurut Djauhari Oratmangun rombongan Duta Besar Indonesia untuk negara-negara sahabat yang berjumlah 15 orang tersebut berada di Yogyakarta dari tanggal 07/02 sampai dengan tanggal 10/02 tersebut selain bertemu Ngarso Dalem untuk berdialog dan untuk mendapatkan masukan informasi potensi DIY atau pesan-pesan berbagai hal tentang DIY,? rombongan juga akan bertemu dengan Rektor UGM dan mahasiswa , jajaran KADINDA DIY,Wisata ke Lava Tour di Kabupaten Sleman, Wisata ke Kasongan, serta bertemu dengan seniman dan Budayawan. Sri Sultan HB X merasa sangat senang bisa bertemu dan berdialog dengan Duta Besar-Duta Besar Indonesia yang bertugas di luar negeri dan menyampaikan beberapa pesan untuk tambahan informasi sekaligus bahan pertimbahan dalam berdeplomasi di para Dubes tersebut bertugas. Adapun beberapa pesan tersebut antara lain yang pertama adalah mengingat mayoritas para Duta Besar tesrsebut bertugas di Timur tengah dan di negara-negara maroritas penduduknya Muslim kiranya dalam rangka meningkatkan kerjasama dengan negara-negara Islam para Dubes bisa mengkomunikasikan dengan pemerintah setempat dimana para mahasiswanya banyak yang tugas belajar di Jogja, meskipun kedudukan Kantor Duta Besar di Jakarta, kiranya bisa mendirikan Lembaga kebudayaan di Jogja sebagai salah satu wadah untuk menjembatani/berkomunikasi para mahasiswanya dengan mahasiswa Jogja, sebagaimana telah dilakukan beberapa negara sahabat seperti Jepang, Perancis, Belanda dan lain-lain. Yang kedua yaitu para Duta Besar bertugas saat ini kondisinya sangat berbeda dengan Orde Baru, sehingga berbicaranya hendaknya ke sektor maritim mengingat wialayah Indonesia sebagaian besar wilayahnya maritim atau laut dan itu dapat memperkuat secara faktual dan bukan negara sebagai konsumen saja. Ketiga khusus untuk Duta besar untuk kerajaan Bahrain dalam rangka menindak lanjuti kerjasama yang telah di jalin dengan Jogja dimana jogja saat ini sedang merevitalisasi/merehab heritage sebagai upaya melestarikan bangunan kuno dan dalam perjalanannya khusus untuk perbaikan candi menghdapi problem akibat rusak kena gempa Bumi 2006 lalu. Mengingat Bahrain kerajaan dan Jogja juga kerajaan Duta Besar untuk merintis dengan pemerintah disana untuk berbicara untuk pengelolaan bangunan-bangunan kuno untuk saling mengirimkan tenaga nya untuk belajar arkeolognya/tranfer tekhnologi. Disamping itu dalam kesempatan itu Sri Sultan HB X menyampaikan kepara Duta Besar bahwa sebelum terjadinya Gempa Bumi tahun 2006 kunjungan wisata ke Yogyakarta telah mencapai 600 ribu wisatawan manca negara. Tetapi saat ini tingkat kunjungan wisata hanya baru 300 ribu. Dan untuk mengembalikan lagi seperti sebelum terjadinya gempa DIY menghadapi problem yaitu masalah penerbangan langsung dan pelayanan Kantor Imigrasi yang dianggap sangat sempit. Oleh karena itu tandas Sultan dengan selesainya Bandara di Kulonprogo 2018 akan menjawab kuluhan wisatawan mancanegara tersebut. Untuk itu dalam rangka menghadapi hal tersbeut pada Duta Besar untuk dapat menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat dimana para Dubes bertugas. Sehingga keberadaan Bandara internasional di Kulonprogo sangat ditunggu-tunggu oleh wisatawan manca negara karena wisatwan tidak ingin ketika berkunjung banyak menghadapi kesulitan ?Inginnya terbang langsung ke obyek yang dituju,tidak ingin pakai transit?. Peserta Ambassador Goes To Jogja With love adalah Dubes RI untuk Italia m erangkap Malta, Sprus,, san Marino dan FAO.IFAD,WFP,UNIDROIT , berkedudukan di Rom AugusParengkuan, Dubes RI untuk Bulgaria merangkap Albania Bunyan Saptomo, Dubes RI kerajaan Bahrain Chilman Arisman, Dubes RI untuk Federasi Rusia merngkap Republik Belarus berkedudukan di Moskow Djauhari Oramangun, Dubes RI untuk Myanmar Ito Sumardi, Dubes RI untuk Mesir Jend.(pol) Nurfaizi Suwandi, Dubes RI untuk Ukraina merangkat Georgia dan Republik Armenia Niniek Kun Naryatie siswoyo, Dubes RI untuk Libya Raudin Anwar, Dubes RI untuk R epublik Kolombia Trie Edi Mulyani, Dubes RI untuk Hungaria Wening Esthiprobo Fatandari , Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol Yuli Mumpuni Widarso, Staf Ahli Menlu Bidang Hubungan Kelembagaan Salman Al Farisi serta 2 mantan Dubes RI untuk Rep Cheko Emiria WilujengAmir Sirigar dan mantan Dubes RI Untuk Arab Saudi Gatot Abdulah Mansyur. Pertemuan para Duta Besar Indonesia dengan sri Sultan HB X diakhiri dengan jamuan makan maalam berama di Kraton Kilen.(Kar) Gubernur DIY Menerima Kunjungan Wakil Presiden Korea Engineering Consultants CorporationBertempat di Gedhong Wilis Kepatihan, Gubernur DIY, Hamengku Buwono X pagi tadi (06/02) menerima kunjungan Wakil Presiden Korea Engineering Consultants Corporation, Lee Sae-Youn.
Gubernur DIY Resmi Menerima Logo DIY dari TIM 11Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X. resmi menerima logo Pemerintah Daerah DIY ?jogja istimewa? dari TIM Sebelas di Gedhong Pracimosono, Kepatihan, Yogyakarta, tadi pagi Kamis (05/02). Dalam sambutannya Gubernur DIT sri Sultan HB X, mengatakan logo Jogja Istimewa ini merupakan? partisipasi kelompok kelompok masyarakat dari dua ribu lima puluh enam (2056) dan sudah bisa diselesaikan, sekarang waktunya bagaimana peristiwa lounching nanti bisa dilakukan dengan baik, yang rencana akan dilaksanakan pada tanggal,? 7 Maret 2015,? dan Gubernur berharap langsung kepada Bupati, Wali Kota dan masyarakat DIY dan apakah tanggal tersebut ada aktivitas atau tidak. Beliau juga berharap sebelum peristiwa Launching ini ada kerja bakti di masing masing Kabupaten/Kota,? juga apa mungkin bapak ibu bisa memfasilitasi dan pengerahan masa pada hari Sabtu Tanggal, 7 Maret 2015 untuk datang di alun alun utara,? namun demikian dalam pengerahan masa tersebut jangan sampai melibatkan mereka yang jarak jauh, cukup dari Kota dan Kabupaten yang berada dipinggiran Kota Yogyakarta. Sementara itu dalam paparannya Murdiyanto selaku koordinator Tim 11 mengatakan,? pada hari ini sebagai hari penghujung ketugasan kami yang dibentuk secara spontanitas oleh ngarso dalem Sri sultan Hamengku Buwono X, untuk diminta bagaimana menyembadani masyarakat merebrending jogja, serta berharap tidak sekedar logo tetapi ada rebrending semangat jogja,? dan muda mudahan ini akan menjadi harapan kita khususnya diskusi tim dengan ngarso dalem untuk menjadi simbul yang dicanangkan oleh ngarso dalem yaitu ''jogja gumregah'', hal ini menjadi sesuatu yang luar biasa dan menjadi sosialisasi terhadap masyarakat ,? serta akan diumumkan di bulan maret dengan konsepnya menjadi pesta rakyat. Hadir dalam kesemptan tersebut diantaranya, Bupati dan Wali Kota se Daerah Istimewa Yogyakarta,? SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah DIY dan para tamu undangan, serta para wartawan? (bin) Selamatkan Anak Bangsa dari NarkobaAngka penyalagunaan narkobah di kalangan muda khususnya di DIY, mulai meraja lelah menurut data yang ada untuk pengungkapan kasus narkotika mulai usia 30 keatas lebih banyak pengguna narkobah, sedangkan di kalangan mahasiswa terjadi kenaikan sampai 35%. Hal ini karena masyarakat melihat narkotika itu dari segi happy-nya saja padahal mengandung zat narkotika yang tinggi.
Untuk mengedarkan narkoba ini dalam bentuk ganja kenapa demikian karena ganja itu sendiri harganya sangat murah di bandingkan dengan sabu-sabu, sehingga banyak mahasiswa yang ingin mengkonsumsinya bisa patungan dari teman-teman sehingga bisa menggunakannya.
Pernyataan demikian di sampaikan oleh Andi Firman dari Polda DIY, saat acara dialog interatif di studio TVRI, Yogyakarta tadi malam Rabu (04/02/2015).
Ditambahkan dari narasumber RSJ Grhasia DIY bahwa, Jahatnya pengguna narkotika tidak sendiri pasti mengajak orang-orang untuk menggunakannya, sehingga pengguna narkoba semakin banyak, maka perlu di antisipasi sebelum meningkat, dan hal itu disebabkan oleh pintu masuk narkoba juga dari para pengguna narkoba tersebut. Orang yang sering menggunakan narkoba dan tidak bisa mengendalikan akan menyebabkan oferdosis dan mengakibatkan rusaknya saraf otak. Secara medis dampak dari penggunaan narkotika ini yang paling fatal adalah jelas kehilangan nyawa.
Untuk mencegah narkotika ini kita harus bergandengan tangan dan bekerja sama guna mengatasi masalah narkoba. Melihat kondisi mahasiwa sekarang pihak kepolisian mengharapkan setiap ada penerimaan mahaswa baru pihak kepolisian meminta waktu untuk pembekalan bahaya narkobah, agar kalangan mahasiswa bisa mengetahuinya dengan jelas. (mt/skm) |
- BUDAYAKAN HIDUP SEHAT
- Pengajian Pejabat dan Aparat Pemerintah Daerah DIY Putaran ke-2 di Graha Wana Bhakti Yasa
- GUBERNUR DIY MERESMIKAN KANTOR OTORITAS JASA KEUANGAN
- Gubernur DIY Hadiri Sarasehan Undang-Undang Desa dalam Kerangka Keistimewaan DIY
- Kepala BKPP: Masyarakat Tidak Perlu Resah Menyikapi Apel Berbakteri Listeria M