Kunjungan Tim Jamsinas RRI Yogyakarta kepada Gubernur DIY
Selasa (24/2/15) Kunjungan Kepala RRI Yogyakarta Dra. Saraswati SA dan rombongan kepada Gubernur DIY terkait rencana rangkaian acara Jambore Siaran Nasional (Jamsinas) RRI ke-4 yang akan diselenggarakan tanggal 7-10 April 2015 di Yogyakarta.
Acara ini rencananya akan dibuka oleh Gubernur DIY, dan dihadiri oleh Menteri Kelautan, Menkominfo dan Menpora RI di Alun-Alun Utara Yogyakarta dengan pesertanya? kurang lebih 1000 personil dari berbagai profesi penyiaran di Indonesia. Jamsinas tersebut akan dikemas sedemikian rupa untuk mengangkat potensi budaya Yogyakarta di beberapa titik yaitu Malioboro, Benteng Vredeburg, Pagelaran Kraton, Pasar Ngasem, dan Tamansari.
Menanggapi rencana tersebut, Gubernur menyambut baik dan mengharapkan Jamsinas ini dapat mengangkat nilai kearifan lokal, kerakyatan serta untuk lebih menggairahkan pemasyarakatan budaya adiluhung. ?Misalnya pembacaan manuskrip, mocopat yang dapat didengar luas oleh masyarakat, dan Pemda DIY akan mendukung sepenuhnya,? kata Gubernur.
Dra. Saraswati pun mengatakan akan segera melakukan koordinasi? teknis? lebih lanjut dengan instansi terkait mengeani teknis pelaksanaannya, sesuai dengan beberapa hal arahan Gubernur.
Tujuan kegiatan ini dianataranya sebagai forum silahturahim kalangan penyiaran Indonesia dengan berbagai elemen masyarakat dan berbagi pengalaman, Disamping itu juga membantu meningkatkan kemampuan tenaga penyiaran ( brosdcaster) Indonesia dari media radio,cetak,online maupun televisi.
?
PENGGANTIAN LOGO DAN TAGLINE "JOGJA ISTIMEWA"Proses penyusunan logo dan tagline "JOGJA ISTIMEWA" sudah selesai dilaksanakan yang dilanjutkan dengan kegiatan soft launching oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 5 Februari 2014 bertempat di Gedhong Pracimosono, Komplek Kepatihan Yogyakarta. Terkait dengan hal tersebut disampaikan beberapa hal sebagai berikut :
berkaitan dengan penggunaan logo dan tagline yang baru maka seluruh program, kegiatan, dan aktvitas yang terkait dengan Logo dan tagline Jogja Istimewa supaya menyesuaikan. ? BIMBINGAN TEKNIS PENGGUNAAN PERALATAN PERSANDIANPenyelenggaraan persandian berkorelasi dengan aspek kelembagaan, sumber daya manusia, alat peralatan sandi, system sandi serta prosedur pelaksanaannya. Walaupun bukan satu satunya cara yang dapat menjamin keamanan dan pengamanan informasi, namun kegiatan penyelenggaraan persandian akan meminimalisir kemungkinan bocornya berita dan informasi berklasifikasi rahasia, yang dampaknya akan mengganggu jalannya penyelengaraan kegiatan yang sedang atau akan kita lakukan. Demikian disampaikan Sekertaris Daerah DIY Drs. Ichsanuri dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kepala Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY Ir. Sigit Haryanta, MT pada acara pembukaan Bimtek Penggunaan peralatan persandian di gedung unit IX Biro Umum Humas dan Protokol komplek kepatihan Danurejan tadi pagi selasa (24/02/2015). Lebih lanjut sekda mengatakan dalam rangka pengamanan informasi dan komunikasi berklasifikasi rahasia tersebut, bimbingan teknis penggunaan peralatan persandian bagi pengelola persandian di lingkungan jajaran persandian se DIY perlu untuk dilaksanakan, seperti yang akan berlangsung mulai hari ini dan dimaksudkan selain untuk memberikan pemahaman dan kesadaran bahwa perkembangan teknologi memberikan peluang yang sangat mudah dalam upaya pencurian informasi yang bersifat rahasia dari pihak pihak yang tidak bertanggunjawab. Sedang Ketua panitia pelaksana Sarjuni, SH dalam laporannya mengatakan didalam pelaksnaan bimbingan teknis penggunaan peralatan persandian ini didasarkan pada surat kementerrian dalam negeri nomor 046/8035/SC tangal 8 nopember 2013 perihal penguatan dan fungsi persandian sedang maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah memberikan pemahaman dan kesadaran bahwa perkembangan teknologi memberikan peluang yang sangat mudah dalam upaya pencurian informasi yang bersifat rahasia atau tertutup dari pihak lain. Sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah dari lembaga sandi Negara yakni Aswin Hadi Nasution dan Sulaiman. Sedang peserta bintek penggunaan peralatan persandian berjumlah 25 orang pewakilan dari AAU, POLDA, POLRES, LANAL, LANUD, KOREM KEJAKSAAN, Biro UHP, Pol PP DIY serta Kabupaten/kota Kunjungan Kerja Komisi XI DPR-RI Ke DIYSesuai dengan Tugas,fungsi dan kewenangannya Komisi XI DPR-RI yang bermitra dengan Pemerintah Pusat khususnya Kementerian Keuangan,Kementerian PPN Bappenas, Bank Indonesia, OJK dan seluruh Jasa Keuangan, Sekjen BPK, BPKP ,LKPP dan lembaga Ekspor Indonesia dalam masa reses Tahun 2015, dipimpin Wakil Ketua Komisi XI H.Gus Irawan Pasaribu.SE.AK.MM melakukan kunjungan kerja ke Daerah Istimewa Yogyakarta siang tadi (Senin,23.02) diterima Gubernur DIY Sri Sultan HB X di gedung Pracimosono,Kepatihan,Yogyakarta. Menurut Pimpinan Rombongan Komisi XI DPR=RI H.Gus Irawan Pasaribu.SE.AK.MM bahwa dalam sidang Perubahan APBN-P telah memutuskan APBN-P makro misalnya perumbuhan ekonomi 5,7 persen, Inflasi persen, suku bunga SPN 3 bulan 6,2 persen dan nilai tukar di Rp.12,500,00. Disamping itu Komisi XI dalam pelaksanaan Program tahun 2015 ini telah membuat kesepakatan dengan Pemerintah untuk memuat indikator-indikator keberhasilan pembangunan, karena hampir 2000 trilyun dana APBN-P 2015 ini pada ujungnya untuk mensejahterakan rakyat, dngan membuat target pembangunan diantaranya tingkat pengangguran diakhir 2015 nanti ,degan target rurun 5,6 persen, tingkat kemiskinan 10,3 persen, Generasio 0,4 persen, IPM Pembangunan Manusia 69,40 persen dengan perhitungan pola yang baru. Sehubungan dengan hal tersebut Komisi XI DPR-RI ingin mendapatkan masukan lebih detail mengenai tugas-tugas Pemda DIY dan Instansi Pemerintah Pusat yang ada di DIY terkait perkembangan pelaksanaan Pembanunan di DIY. Menyangkut dengan program tersebut Gubernur DIY Sri Sultan HB X berharap kepeda pemerintah pusat melalui Presiden RI ketika dialog di Bogor beberapa waktu yang lalu yang namanya pimpinan daerah, Pimpinan wilayah itu porsi untuk mengambil kebijakan dalam mengaplikasikan segala sesuatu bagi kepentingan-kepentingan masyarakatnya. Karena lanjut Gubernur DIY hanya sebab formalitas aturan-aturan yang demikian ketat, sistem akuntasi yang demikian ketat, Kepala Daerah ini susah dalam mengambil kebijakan strategis untuk kepentingan daerahnya sendiri.Kalau Kebijakan Kepala Daerah itu sedikit bertentangan otomatis temuan. ? Di situ masalahnya? .tandas Sultan. Sehingga kepala daerah itu tidak merasa nyaman dalam meng aplikasikan hal-hal yang strategis tersebut dimana semua ketentuan itu bisa diatur pemerintah pusat yang sangat dinamis tergantung pada aspirasi dan perkembangan masyarakatnya. Sultan HB X mencontohkan ? Tingkat I DIY bisa sharring dengan Kabupaten/Kota se DIY dalam APBD DIY setiap tahun DIY punya ? Tema? dan Kabupaten/Kota juga punya ? Sub Tema? sehingga DIY bisa sharring dalam pelaksanaannya, Karena pemda TK I Tahu bahwa anggaran 80 hingga 85 persen anggaran Kabupaten/kota untuk rutin, dan untuk publik hnya 15 persen. Kiranya bisa tidak apabila Kabupaten /Kota ketika investasi yang agak besar ,misalnya kegiatan pembangunan yang agak besar seperti pembanungan infrastruktur Kabupaten/kota mengajukan surat permohonan kepada Tingkat I , diserahkan ke DPRD ,DPRD setuju dan menganggarkan dan dimungkinkan untuk dilakukan. Hal seperti Gubernur ragu, karena kewenangan semacam pembangunan ini menjadi kewenangan Kabupaten/ kota.dan dia yakin kalau tidak dibantu Tingkat I jalan-jalan Kabupaten tersebut berlubang semua karena keterbatasan anggaran tersebut. Namun kalau hal ini dilakukan Tingkat I menjadi temuan, tetapi kalau tidak dilakukan Tingkat I Silva di Tingkat I meningkat terus, terus Duwit tingkat I itu untuk siapa, kalau tidak kembali pada rakyat Jogja sendiri ? Sementara terkait dengan kemajuan dan perkembangan investasi di DIY lebih lanjut Kepala Bappeda DIY Drs.Tavip Agus Rayanto.M.Si menambahkan bahwa dari tahun ke tahun meningkat terus dari tahun 2012 PMA-PMDN Rp. 7.056.006.141,000 (9,85) menjadi Rp.8.067.770.134,638, (14,38) ditahun 2013 dan meningkat lagi ditahun 2014 menjadi Rp.9.524.400.134.838 (18,06). Menyinggung pengentasan Kemskinan Tavip Agus Rayanto menjelaskan bahwa yang dilakukan DIY melaksanakan double track strategis yaitu yang pertama dengan memberikan bantuan berupa uang Rp.1 juta per orang,tetapi dalam satu kelompok yang totalnya Rp.46 milyar untuk kegiatan ekonomi produktif yang harapannya untuk percepatan pengentasan kemiskinan. Yang ke dua yaitu dengan program pemberdayaan masyarakat. Usai menerima paparan Guubernur DIY Sri Sultan HB X dan Kepala Bappeda DIY dilanjutkan Dialog dengan pejabat pemangku kepentingan di DIY Rombongan Komisi XI DRP-RI yang berjumlah 7 orang dan 4 pendamping tersebut selain bertemu dengan Gubernur dan jajaran SKPD dilingkungan Pemda DIY malam? ini juga bertemu dengan jajaran Perbarindo, BPKP,BPK,juga jajaran Bea Cukai. JOGJA ISTIMEWAGubernur Daerah Istimewa Yogyakarta secara resmi telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor : 051/1444 tertanggal 18 Februari 2015 tentang Logo dan Tagline Baru "JOGJA ISTIMEWA".
Surat Edaran yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah atas nama Gubernur tersebut ditujukan kepada Para Bupati/Walikota se Daerah Istimewa Yogyakarta, Pimpinan Instansi di DIY, Inspektur/Kepala Badan/Lembaga Teknis Daerah/Dinas/Direktur RSJ Ghrasia/Sekretaris DPRD/Sat Pol PP dilingkungan Pemda DIY, Direktur BUMD dilingkungan Pemda DIY, Direktur BUMN di DIY.
Isi Edaran : 1. Daerah Istimewa Yogyakarta telah menetapkan logo dan tagline baru "JOGJA ISTIMEWA" dan sudah dilakukan soft launching oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 5 Februari 2015 di Gedhong Pracimosono Kepatihan Yogyakarta.
2. Logo dan tagline "JOGJA ISTIMEWA", menggantikan brand lama "JOGJA NEVER ENDING ASIA".
3. Ketentuan mengenai bentuk, ukuran, dan panduan aplikasi dan pemanfaatan atas logo dan tagline "JOGJA ISTIMEWA" dapat didownload melalui website : www.jogjaprov.go.id dan www.bappedajogjaprov.go.id
4. Dimohon kerjasama dan dukungan kepada semua pihak agar logo dan tagline baru tersebut dapat segera diaktivasi melalui berbagai program dan aktivitas di Kabupaten/Kota dan di lingkungan lembaga, sebagai bentuk quick wins atas logo dan tagline baru tersebut. |